Minggu, 29 Mei 2011

Bawa Tari Ke Belanda Tanpa Izin


* Drs. Sirajul Huda MH. Menurut Sirajul Huda, pihah Kesultanan Banjar tidak pernah meminta izin terlebih dahulu kepada dirinya selaku penata Tari Japin Rantauan. “ Disatu sisi aku bangga karena tari hasil tataanku mendapat kehormatan digelarkan di luar negeri, namun di sisi lain aku kecewa karena tidak pernah dihubungi dan diminta izin sebelumnya,” ucap pria yang kerap disapa Sirajul ini kepada Media Kalimantan Jumat (27/5) kemarin.
Sirajul menduga, pihak Kesultanan Banjar enggan meminta izin kepadanya kemungkinan disebabkan takut kalau-kalau dirinya sebagai pencipta karya Tari Japin Rantauan mendesak agar diikutsertakan dalam rombongan. Padaha,akunya, tidak ada sedikitpun terbesit niat untuk diikutsertakan dalam rombongan perjalanan Raja Muda Khairul Saleh ke negeri Kincir Angin. “ Bukan aku ingin diikut sertakan dalam tim, tapi wajar dari segi etika sangat wajar kan kalau timminta izin. Karena aku sebagai penata tari Japin Rantauan masih ada di dunia ini,”ujarnya.
Sirajul juga tak hendak dihormati, namun setidaknya ia ingin melihat hasil tataannya dibawakan oleh tim tari Kesultanan Banjar. “ Aku ingin melihat apakah tari tersebut sudah sempurna, karena ini menyangkut nama penata tari. Dan biasanya sebelum pentas tarian yang akan dipentaskan diberitahukan siapa penatanya. Nah,apakah saat pentas di Belanda itu juga disebutkan ?” ujar pria kelahiran Banjarmasin, 5 Januari 1952 itu.
Disinggung soal perjalanan kolosal sang Pangeran ke negeri Kincir Angin, seniman yang berdomisili di Banjarbaru ini tidak mau berkomentar. “Urusan perjalanan, urusan kesultanan. Baik buruknya perjalanan tersebut kita serahkan kepada masyarakat, biar mereka yang menilainya seperti apa,” pungkasnya.
Sementara itu, saat dimintai informasi seputar kegiatan Kesultanan Banjar ke Belanda, baik Raja Muda Kesultanan Banjar Pangeran Khairul Saleh maupun datu cendikiawan lainnya, tidak bisa memberi info kegiatan mereka disana.(Ediansyah)
Sumber : Media Kalimantan,Sabtu, 28 Mei 2011

Tidak ada komentar: